Memasang infus adalah salah satu prosedur medis dasar yang wajib dikuasai oleh perawat. Meski tergolong tindakan sederhana, namun memasang infus harus dilakukan dengan tepat dan aman sesuai SOP untuk menghindari risiko komplikasi yang tidak diinginkan.

Tenang, artikel ini akan mengulas 7 langkah mudah dan aman memasang infus sesuai SOP yang mudah dipahami dan dipraktikkan. Perawat pemula wajib simak!

A. Kenapa Harus Sesuai SOP?

Menerapkan SOP (Standar Operasional Prosedur) dalam memasang infus bukan sekadar formalitas, tapi menjamin keselamatan pasien dan tenaga medis.

Manfaat SOP:

  • Meminimalisir Risiko: Meminimalisir risiko infeksi, hematoma, emboli udara, dan komplikasi lainnya.

  • Meningkatkan Keberhasilan: Memastikan pemasangan infus berhasil dan cairan infus masuk dengan lancar ke pembuluh darah.

  • Meningkatkan Profesionalisme: Menunjukkan profesionalisme dan kompetensi perawat dalam memberikan pelayanan medis.

B. Persiapan Sebelum Memasang Infus

  1. Cek Identitas Pasien: Pastikan Anda memasang infus pada pasien yang tepat dengan mencocokkan nama dan tanggal lahir.

  2. Jelaskan Prosedur: Berikan penjelasan singkat kepada pasien tentang prosedur pemasangan infus dengan bahasa yang mudah dipahami.

  3. Cuci Tangan: Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau gunakan handsanitizer sebelum menyentuh peralatan medis.

  4. Siapkan Alat & Bahan: Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan, seperti:

    • Sarung tangan steril

    • Torniket/pembendung

    • Kapas alkohol 70%

    • Plester

    • Kassa steril

    • Infus set

    • Cairan infus sesuai program medis

    • Tempat sampah medis

C. 7 Langkah Mudah Memasang Infus Sesuai SOP

1. Pilih Lokasi Penusukan:

  • Pilih pembuluh darah vena yang lurus, cukup besar, dan terlihat jelas.

  • Lokasi yang umum: punggung tangan, lengan bawah bagian dalam, atau lipatan siku.

  • Hindari area yang bengkak, kemerahan, atau terdapat luka.

2. Pasang Torniket:

  • Pasang torniket sekitar 5-10 cm di atas lokasi penusukan.

  • Pastikan torniket cukup ketat untuk menonjolkan pembuluh darah, tetapi tidak terlalu ketat sehingga menghambat aliran darah arteri.

3. Desinfeksi Area Penusukan:

  • Bersihkan area penusukan dengan kapas alkohol 70% secara melingkar dari dalam ke luar.

  • Biarkan alkohol kering sebelum menusukkan jarum.

4. Lakukan Penusukan Vena:

  • Pegang jarum infus dengan sudut 15-30 derajat.

  • Tusukkan jarum secara perlahan dan hati-hati hingga terasa menembus pembuluh darah (akan terasa seperti “klik” ringan).

  • Pastikan jarum masuk ke dalam pembuluh darah dengan melihat aliran darah masuk ke dalam chamber infus set.

5. Tarik Torniket & Hubungkan Selang Infus:

  • Setelah jarum terpasang dengan benar, kendurkan dan lepaskan torniket.

  • Hubungkan selang infus ke jarum dengan hati-hati dan pastikan terpasang erat.

  • Buka klem infus untuk mengalirkan cairan infus ke dalam pembuluh darah.

6. Fiksasi Jarum & Plester:

  • Fiksasi jarum infus dengan plester untuk mencegah pergeseran atau terlepas.

  • Pastikan plester tidak terlalu ketat sehingga menghambat aliran darah.

7. Observasi & Dokumentasi:

  • Observasi lokasi penusukan secara berkala untuk memantau adanya tanda-tanda komplikasi seperti bengkak, kemerahan, nyeri, atau kebocoran.

  • Catat jenis cairan infus, volume, dan waktu pemasangan pada status pasien.

D. Tips Tambahan:

  • Gunakan jarum infus yang tepat sesuai dengan ukuran pembuluh darah dan kondisi pasien.

  • Komunikasikan dengan pasien selama prosedur untuk mengurangi kecemasan.

  • Jaga kebersihan dan sterilitas selama proses pemasangan infus.

  • Jika mengalami kesulitan, jangan ragu untuk meminta bantuan rekan perawat yang lebih senior.

E. Kesimpulan:

Memasang infus sesuai SOP adalah wajib hukumnya bagi setiap perawat untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan pasien. Dengan mempraktikkan 7 langkah mudah dan tips di atas, Anda dapat melakukan prosedur pemasangan infus dengan benar, aman, dan profesional.

Leave A Comment

Recommended Posts